Selasa, 26 April 2011

SOSIALISASI TAS LIPAT BAHAN PARASUT SEBAGAI ALTERNATIF PENGURANGAN LIMBAH KANTUNG PLASTIK DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR


Mawardi Kartasasmita
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
 
Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang berbahaya untuk lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai oleh tanah dan dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem. Sampah plastik memerlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk dapat terurai oleh tanah. Namun, yang menjadi persoalan saat ini adalah jumlah plastik yang semakin meningkat dan tidak terkendali yang mengakibatkan jumlah volume limbah plastik menjadi meningkat. Hal tersebut merupakan persoalan yang sangat serius. Jika tidak segera diatasi akan merusak lingkungan ekosistem.
Penggunaan kantung plastik yang tidak terkontrol, terjadi pula di lingkungan Institut Pertanian Bogor. Bukan hanya di kampus atau instansi ini saja tetapi penggunaan kantung plastik yang tidak terkontrol terjadi di lingkungan kampus atau instansi pendidikan lainnya di Indonesia. Asumsikan, jika setiap mahasiswa menghasilkan satu kantung plastik perhari pada saat berbelanja maka dalam satu angkatan mahasiswa ada kurang lebih 3200 plastik yang dihasilkan setiap harinya. Belum ditambahan angkatan lain yang berjumlah empat angkatan maka ada sekitar 12800 kantung plastik yang dihasilkan setiap harinya. Jumlah ini bukan jumlah yang sedikit, jika tidak diatasi dengan cepat maka kerusakan lingkungan maupun ekosistem yang semakin besar dapat terjadi. Salah satu yang dapat menekan jumlah penggunaan sampah kantung plastik ini adalah dengan mengubah kebiasaan mahasiswa dan warga kampus IPB yang  menggunakan kantung plastik pada saat berbelanja. Kebiasaan penggunakan kantung plastik diubah dengan mewajibkan mahasiswa maupun warga IPB menggunakan tas lipat bahan parasut sebagai kantung belanja. Program ini dilaksanakan di lingkungan kampus IPB dengan cara mensosialisasikan penggunaan tas lipat kain parasut kepada seluruh mahasiswa IPB. Tas dapat digunakan dalam berbelanja di kantin, warung, koperasi mahasiswa maupun minimarket yang ada di lingkungan IPB. Program ini dapat menekan jumlah yang cukup besar dalam pemakaian kantung plastik di lingkungan IPB. Bahkan jika program ini dapat terlaksana dengan baik dapat menghilangkan penggunaan kantung plastik di lingkungan kampus IPB.
Tas lipat bahan parasut ini diperoleh mahasiswa pada saat pendaftaran ulang mahasiswa baru IPB maupun pada saat mulai masuk fakultas dan departemen pada tingkat kedua. Tas ini terbuat dari bahan parasut yang memudahkan untuk dilipat menjadi bagian kecil agar mudah dibawa dalam beraktifitas. Setiap mahasiswa maupun warga kampus wajib memakai tas lipat bahan parasut dalam setiap berbelanja di kantin maupun minimarket di kawasan IPB.
Program ini bekerja sama dengan pihak rektorat, fakultas, departemen, badan eksekutif mahasiswa, minimarket, koperasi mahasiswa maupun kantin yang ada di lingkungan Institut Pertanian Bogor. Adapun rancangan pemberian tas dan pelaksanaan program ini adalah :
1.      Setiap mahasiswa diberikan tas lipat bahan parasut berjumlah 2, yaitu tas untuk belanja makanan maupun minuman dan belanja yang mengandung bahan kimia berbahaya.
2.      Diberikan pada saat penerimaan mahasiswa baru IPB maupun kenaikan tingkat untuk masuk fakultas dan departemen.
3.      Melakukan sosialisasi kepada seluruh warga dan mahasiswa IPB untuk menggunakan tas lipat bahan parasut yang disediakan.
4.      Melakukan koordinasi dengan pihak rektorat, fakultas, departemen, badan eksekutif mahasiswa, minimarket, koperasi mahasiswa, maupun kantin untuk bekerja sama dalam pelaksanaan program ini baik kerja sama dalam hal sosialisasi dan pengadaan tas lipat bahan parasut.

      Anggaran yang dikeluarkan setiap mahasiswa maupun warga IPB untuk dua tas adalah Rp. 10.000,-/orang. Proses sosialisasi program ini dilakukan oleh pihak mahasiswa maupun pihak kampus agar dapat tersosialisasikan dengan baik. Jika rencana ini dapat diikuti oleh seluruh universitas maupun instansi yang ada di Indonesia, tidak mustahil kita dapat mengurangi pemakaian kantung plastik mencapai 50% di Indonesia dan menghindari dari rusaknya ekosistem lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar