Kamis, 17 Maret 2011

Dampak Nuklir Jepang: Bye Bye Sushi... Sejumlah Restoran dan Hotel Ternama Menyingkirkan Ikan Segar Jepang dari Daftar Menu.

Jum'at, 18 Maret 2011, 13:14 WIB
VIVAnews -- Tsunami Jepang yang menghancurkan reaktor Fukushima tak hanya menimbulkan horor radiasi nuklir. Tapi juga memengaruhi para penikmat makanan Jepang di seluruh dunia.



Sejumlah restoran Jepang menurunkan menu makanan yang menggunakan ikan segar dari menunya, seiring kekhawatiran kontaminasi radioaktif dari PLTN Fukushima. Sushi -- kepalan nasi kecil yang dibukur nori dan diberi topping ikan segar, atau sashimi -- irisan ikan atau binatang laut mentah, disingkirkan dari daftar.

"Keselamatan tamu adalah prioritas kami," kata Sari Yong, juru bicara Shangri-La Asia -- salah satu jaringan hotel mewah terbesar Asia yang punya cabang di 71 lokasi di seluruh dunia, seperti dimuat News.com.au, Jumat 18 Maret 2011. "Sebagai upaya pencegahan, kami menghentikan sementara impor makanan segar dari Jepang."

Sementara, Mandarin Oriental Internasional di Hong Kong dan Four Seasons Hotel juga sudah menghentikan pembelian makanan dari Jepang. "Sampai situasi di Jepang stabil, sepertinya tak mungkin para tamu akan merasa nyaman mengkonsumsi makanan produksi Jepang," kata Sally De Souza, PR Manajer Mandarin Oriental hotel group.

Namun, para ahli termasuk profesor patologi kimia, Lam Ching-wan mengatakan, risiko kesehatan dari konsumsi makanan dari Jepang belum bisa dipastikan. "Ini lebih seperti tindakan pencegahan daripada keputusan berdasarkan fakta," kata Lam Ching-wan, profesor kimia Patologi di Universitas Hong Kong. "Saya pikir makan makanan atau ikan dari Jepang tidak mungkin menyebabkan kanker," katanya.

Kekhawatiran soal keamanan makanan Jepang membuat beberapa negara menunda impor makanan dari Negeri Sakura. Badan pengawas dan makanan Amerika Serikat juga terus memonitor makanan dari Jepang dari kemungkinan kontaminasi.

Sementara, Badan Pengawas Makanan Hong Kong, dilansir dari CNN, Kamis, 17 Maret 2011, dilaporkan telah melakukan tes radiasi terhadap 34 contoh sayuran segar, daging, dan ikan yang diimpor dari Jepang. Hasil tes menunjukkan makanan tersebut tidak mengandung radioaktif.

Selain Hong Kong, pemerintah Thailand juga melakukan tes serupa. Kali ini Thailand bekerjasama dengan para ahli dari badan atom PBB, IAEA, untuk memeriksa kandungan radioaktif dari produk daging, susu, ikan dan rumput laut Jepang. Pemerintah India juga dilaporkan telah memerintahkan badan pengawas obat dan makanan negara tersebut untuk menguji makanan asal Jepang di pelabuhannya, gerbang pertama masuknya makanan impor. Namun, hanyalah makanan Jepang yang diimpor setelah tanggal 11 Maret yang akan diuji.

Sebelumnya, pemerintah Singapura pada Senin lalu sudah memeriksa semua produk makanan asal Jepang. Tindakan sejumlah negara untuk memantau makanan dari Jepang bukannya tanpa alasan. Belakar dari tragedi bocornya reaktor Chernobyl, Uni Soviet, pada tahun 1986. Kala itu pemerintah AS menguji 8.900 contoh makanan hewani dan non-hewani yang diimpor dari lokasi bencana. Mereka menemukan 1,4 persen dari makanan tersebut terkontaminasi radiasi di atas batas yang diperbolehkan. (umi).

• VIVAnews

Moment by ‘Nekad’ - Cerita Pulau Pramuka

Moment by ‘Nekad’ - Cerita Pulau Pramuka

           Ini adalah pengakuan dari seorang ketua kir bernama mimi atau mawardi atau ses mita (biarkan lidah anda yang memilih). Dia mengaku kalau selama ini dia adalah seorang laki-laki sejati dan memang benar dia lelaki. Setelah bertahun-tahun mengadakan penelitian tentang apa statusnya, dia sangat puas mendapatkan dirinya seorang laki-laki sejati.

           Tapi tunggu…! Bukan pengakuan seperti itu yang akan dibahas di sini. Melainkan pengakuan dari sebuah kebodohan pribadi yang membuat segenap pengurus KIR terdampar di pulau seribu. Bermula dari Wisnu sang ketua KOLAM (Kegiatan Observasi Alam) ke pulau Seribu. Cowok berbadan gempal ini menginginkan acara KOLAM dapat berjalan dengan sukses dan oleh sebab itu pada tanggal 9 April 2009 lalu, ia menjalankan niatnya untuk survey kapal. Tentunya dia tidak sendiri, so pasti bersama mimi si ketua KIR dan beberapa anggota KIR ceria lainnya yang terdiri dari Raihan, Icha, Lia, dan Fada, serta kakak kelas yang saat itu menjadi kakak panutan mereka semua, ka imam (wew!).

            Setelah menempuh perjalan ke muara angke, entah kenapa rencana yang awalnya hanya untuk survey kapal berubah. Dengan wajah lugunya, Wisnu mengatakan “Sekalian aja ke pulau seribu buat survey keseluruhan. Jadi nanti biar nggak usah bolak-balik dan nggak perlu ngabisin biaya, bla… bla… bla… “. Tepatnya saat di Dermaga Muara Angke, terjadilah perang batin dalam hati masing-masing anggota KIR ceria yang wujudnya memang ditakdirkan berada di sana. Mereka seakan ada di dalam dilemma besar setelah kata-kata mutiara itu mengalir dengan derasnya. Ikut ke pulau seribu atau tidak. Berbagai alasan yang dilontarkan dari dalam benak mereka. Seperti Raihan yang tidak tega meninggalkan cuciannya sendiri di rumah.
            “Yah, Wis… nggak bisa gitu, jangan seenaknya gitu lo ngeluarin pendapat kalo mau ke Pulau Seribu. Gue ada cucian nih di rumah!” kata Raihan memasang muka melasnya.

Alasan yang dikeluarkan Raihan itu, membuat anggota KIR ceria yang lain merasa sangat iba. Karena mereka juga dapat merasakan betapa besar cintanya Raihan terhadap cucian-cuciannya. Namun, mau bagaimana lagi, tidak mungkin juga membiarkan Wisnu mengembara sendiri ke Pulau Seribu. Bisa-bisa si Wisnu hilang di pulau orang lagi!

Lain halnya dengan alasan Mimi si ketua KIR yang bijaksana dan menjadi panutan bagi anggota KIR yang lain.
            “Yah, gue nggak bisa ikut kayaknya deh. Gue punya darah tinggi… terus pasti mama papa gue nggak bakal ngebolehin.” Kata Mimi.
            “?????”

Darah tinggi – Pulau seribu, nggak nyambung sama sekali. Alasan Mimi seperti itu otomatis menghapus sosok bijaksana dari dalam dirinya. Semua anggota KIR yang lain hanya bisa menatap penuh kenistaan pada dirinya. Malah hampir ingin meludahi mukanya, betapa menyesalnya mereka menganggap Mimi adalah sosok penuh bijaksana.
            “Ya udeh ye, kalo mau pulang, pulang aja. Biar gue sendiri yang ke pulau seribu”. Kata Wisnu sambil meloncat ke atas kapal.
            “Wisnu, tapi kita harus bareng-bareng, masa lo sendiri..” Kata Icha juga sambil meloncat ke atas kapal. Otomatis semua anggota KIR ceria lain juga ikut meloncat dan berlayarlah mereka semua ke pulau target.

            Di atas kapal yang belum berjalan masih terjadi  pro-kontra. Si Fada belum meminta izin kepada orang tuanya dan Raihan masih mengkhawatirkan cucian-cuciannya.

            Selama di kapal, mereka berjuang untuk bertahan di tengah-tengah lautan dengan iringan ombak yang tingginya hingga mencapai 4 meter (lebaii). Bermodal uang sedikit, satu pakaian (ya yang hanya lekat di badan mereka itulah), bahkan dengan pengetahuan yang minim tentang Pulau Seribu. Mereka nekad pergi ke Pulau Seribu hanya untuk melakukan survey tanpa rencana sebelumnya. Sungguh tragis saudara-saudara.

Raihan pun bergeming. Hatinya seperti menjerit “Yah cucian gue, ya ampun bau deh..”. para anggota KIR lain hanya berusaha dan mencoba untuk menghiburnya. Tapi Raihan masih nampak khawatir. Tiba-tiga ia ingat satu hal.
            “Sudahlah Raihan, apalagi sih masalahnya?” Tanya seorang anggota KIR.
            “Masalahnya… masalahnya gue baru inget, gue baru inget kalo…”
            “Apaan??” anggota KIR lain semakin mendekat.
            “…kalo gue belom mandi. Gue lupa tadi gue ke sekolah belom sempet mandi. Sebenernya gue nggak niat ikut ginian. Tapi gue tergiur. Ya ampun gue baru inget…”
            “Hah….???”

Setelah mendengar jawaban Raihan, rasanya para anggota KIR lain ingin membuangnya ke laut. Tapi mereka segera mengurungkan niat mereka karena alasan Hak Asasi Kehewanan. Mereka takut laut akan tercemar karena bau tubuhnya dan hewan laut di dalamnya akan mati. Jadinya, selama di kapal, Raihan hanya di intimidasi dan diam tanpa kata.

Created by : Kisti Meryant Valdez
Editor : Haerani

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Namun, usut punya usut karena moment nekad by KIR ceria kali ini ternyata kami KIR SMA 31 Jakarta bisa menjalin kerjasama yang baik dengan KIR SMA 69 di Pulau Seribu. Semoga ini menjadi gerbang terbukanya jalinan kerjasama antar KIR 31 dengan KIR SMA lainnya. Semoga. (:

Kelompok Ilmiah Remaja SMA 31 (science club 31) 08/09

ini adalah pengalaman ku...
pengalaman yang sungguh membuatku selalu tersenyum jika mengingatnya...
pengalaman yang mungkin tak akan ku lupakan
karena itu adalah jejak awalku untuk aku tetap konsisten untuk selalu berprestasi...

hmm kayaknya pernyataan diatas rada lebay...

1. awal mula masuk kir 31...
tercetus dari pemikiran, "aku suka sains dan aku mau msk eksul ank2x pinter yang bsa sulap pke balon dn bwt roket". itu adalah mind set pertamaku wkt mau msk kir 31... hmmm nampaknya ank2xnya pinter2x (kliatnnya). aku langsung memberanikan diri untuk masuk kedalam wadah kir 31 itu... nampaknya si menyenangkan, kk kk nya friendly semua nampaknya dan kliatnnya si asik2x. akhirnya aku putuskan aku yakin, aku yakin, aku yakin, aku siap tuk msk kir 31 (lebay -.-)
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz -> sampai suatu ketika aku msk kir 31 dan org pertama kali yg ku kenal adalah "ka adam"  sebut saja adam dan memang namanya hanya adam, absen nmr 1 dikls ipa 1 dan pastinya nmr urut 1 di ank2x ipa menurut absen. dia org yg mnrutku pintar, komunikasinya pintar, pelajarannya keren, agamanya pun wahid sepertinya. woke dia adalah org yg membuat ku semangat utk msk kir 31 dan setidaknya memang benar anak kir 31 keren kok. orang yang kedua yang saya kenal adalah "manggarsari sdwq" itu sebutan di facebook-nya, au dah sdwq apa an?, yg jelas saya kenal ama dia di rohis smp 7, hmm yg jelas orangnya ngeselin klo rapat rohis hha "peace kak" tp ampe sekarang emang ngeselin kok hha...

(sebenernya ceritanya masih panjang tapi mls klo dijabarin bener-bener, tar pada males lagi...
langsung aja, di kir 31 ternyata gk sekeren yang kalian bayangkan hmm""
gk abis-abis ceritain tu anak2x, dari yang paling bnr(kayaknya gk ada) ampe yg gk bnr disana ada...
ini lah list-list catatan orang2x ilang:
1. Siti Farah Jihan : wakil gw yang pernah gw nangisin hha... lucu jg klo inget tu pengalaman hha...
2. Muhammad Noer Raihan : sebut saja noer, atau raihan, atau wanze(wance di baca, mungkin nama malemnya)
3. Aprilia Herawati : alias gje, atau lia (banyak org langsung tenggorokan sakit ketika sebut nama lia ntah knapa, mungkin karena kita selalu pangkil dia dengan sebutan gje.
4. Danti Nirmala : hmm sepertinya butuh space banyak untuk bahas ni orang... makan tempat soalnya hhe...
5. Inti Fada : ni kebalikan orang diatas, klo yang diatas ke gedean nah klo yang ini kekecilan hhe...
6. Haerani : hmm... pasti anak2x klo gw nulis ni nama lgsng bilang "cieeeeeeee" pada cemburu nampaknya mereka hha...
7. Syah Reza : waduh apa kabarnya ya ni orang, apakah masih idup.
8. Imaddudin : orang yg waktu kelas 1 gw sering katain kecil pendek kate, ternyata dia lebih tinggi dari gw sekarng, parah-parah.
9. Dinna Amalia : dimana ada imad disana ada dinna. satu paket mereka.