sunyi
tak terdengar, kecuali hembusan napas
disiang ini..
dihari yang biasa, seperti biasa, hari-hari biasa
sesosok seperti saudara sekandung menghampiri renungan jiwa.
menenangkan rasa, seperti kehadiran sejati yang baru dirasa..
belanjut waktu, senangpun terlarut sampai rasa syukurpun itu selalu menghampiri
berlanjut, berlanjut, belanjut
senang hati, bagai awan yang menyelimuti hijau surgawi
sosok saudara, saling berbicara dalam hati
menengok satu sama lain
dalam memuji diri yang satu dengan yang lain
berlanjut, saling mengerti
sampai tahu sama lain
rasa syukurpun itu selalu mengindahkan surgawi
rasa empati
terlarut dalam hati
yang saling mengerti
tapi, kekacauan menjadi perubahan
hilang, sedih, bagai ubah yang terjadi
ia berada didaerah lain yang hati itu tercari
berubah tak seperti kakak
berubah seperti biasa
biasa kebanyakan orang
entah secepat itu hilang
bagai kehilangan lagi saudara
berubah entah berubah
sedih jika terlihat bingkai
yg terbuat waktu malam
sedih terpikir akan bingkai memori
yang pernah tercapai
kini hilang dan berubah
bahkan mungkin hilang
diantara renungan
mungkin salah
jiwa ini yang tidak mengerti
tapi entah mengapa
mengapa terlalu cepat waktu hilang
hilang antara renungan-renungan itu
-rindu atas pengertiannya
pengertian saling menghargai hati
dan keikhlasan-
-untuk sahabat-